Pemain Belanda Ingin Bela "Merah Putih"
Top scorer sementara Liga Australia (A-League) musim ini, Serginho van Dijk, mengaku cita-citanya berseragam merah putih pada Piala Asia 2011 hampir mendekati kenyataan. Kepada koran Sydney Morning Herald, pemain kelahiran Belanda yang sudah mengoleksi 12 gol bersama klub Queensland Roar, itu mengaku telah membicarakan niatnya itu dengan pengurus PSSI."Saya sangat serius dengan rencana ini. Ada beberapa orang yang menghubungi saya, saya sudah berbicara dengan mereka, dan minggu lalu saya sudah bertemu dengan Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI, Red)," kata Van Dijk, Jumat (27/2).
"Ada sinyal positif mengenai kemungkinan saya bermain untuk Indonesia. Itu sangat bagus. Kini kami sedang memilah-milah masalah kewarganegaraan saya," tambah striker berusia 26 tahun itu.
Dihubungi secara terpisah, Rahim Soekasah, Ketua Badan Tim Nasional, mengaku senang jika ada pemain asing yang berminat membela Indonesia. Tetapi, untuk mencapai hal itu, pemain bersangkutan harus menempuh jalan yang panjang dan berliku. Syarat utama yang harus dipenuhi adalah sudah berkewarganegaraan Indonesia atau pemegang paspor Garuda.
"Jika dia (Van Dijk, Red) ingin membela Indonesia, dia harus memegang paspor Indonesia. Itu syarat dari AFC dan FIFA. Jika mau memegang paspor Indonesia, mau atau tidak dia harus melepas kewarganegaraan Belanda-nya karena Indonesia tidak mengenal dwikewarganegaraan," tutur Rahim.
Walau Van Dijk bersedia melepas kewarganegaraan lamanya, Van Dijk masih harus menjalani persyaratan lainnya sebelum dinaturalisasi menjadi warga negara Indonesia, yaitu sudah tinggal setidaknya selama empat tahun berturut-turut di dalam wilayah hukum Indonesia. Dengan persyaratan seperti itu, sulit bagi Van Dijk untuk membela Indonesia di Piala Asia 2011.
"Kalau dia tidak memiliki paspor Indonesia, paling-paling dia hanya bisa kami mainkan di laga eksebisi saja. Dia tidak bisa kami mainkan di laga resmi," tambah Rahim.
Sementara itu, Van Dijk, yang memiliki ayah dari Belanda dan ibu dari Indonesia, tidak bersedia melepas paspor lamanya. "Saya ingin dwikewarganegaraan. Saya tidak ingin melepas paspor Belanda sebab itu bisa menimbulkan masalah negatif. Setelah karier saya selesai, saya ingin pulang (ke Belanda). Sulit bagi saya untuk melepas kewarganegaraan lama," katanya.
Hal itu juga yang menyurutkan niat Emanuel De Porras, mantan striker Persija Jakarta, jadi warga negara Indonesia. Adapun Antoni "Toyo" Claudio, mantan stopper Persija, yang sudah bersedia melepas kewarganegaraan Brasil dan sudah tinggal sekitar 10 tahun di Indonesia serta memiliki istri warga negara Indonesia, hingga kini belum bisa memegang paspor Indonesia.[KC]
http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=5745415373052522357
Tidak ada komentar:
Posting Komentar